Rabu, 26 Juni 2013

kataku dan sebenarnya

kataku saat kau menatapku dengan pandangan yang tak biasa : "malu eh jangan liatin kayak gitu". tahukah kau yang sebenarnya? aku takut kau melihat wajah maluku, wajah malu yang keluar karena aku menutupi perasaan 'sungguh-sungguh sayang' orang yang ada di hadapanku.
kataku saat kau memujiku : "huft, dasar gombal" sambil mengirim emoticon malu atau malah jengkel. tahukah kau yang sebenarnya? aku tersenyum walau aku tahu, aku bukan satu-satunya perempuan yang kau puji.
kataku saat kau selalu mengirimkan pesan 'jangan lupa makan sayang' : "ih bawel, mana sms-nya gitu mulu, malesin ah template banget". tahukah kau yang sebenarnya? aku tersenyum walau aku bosan dengan isi pesan singkatmu. aku bahagia karena perhatian kecilmu. aku bahkan takut kehilangan perhatian yang kadang membosankan itu.
kataku saat kau bilang 'kangen kamu' : "ga usah lebay deh, minggu lalu juga baru ketemu". tahukah kau yang sebenarnya? aku tersenyum sambil berkata dalam hati 'aku juga merindukanmu sayang'. aku hanya tidak ingin terlihat remeh di matamu.
kataku saat kau mengeluh sakit : "semoga kamu lekas sembuh yaa, istirahat yang cukup dan minum air putih teratur". tahukah kau yang sebenarnya? rasanya aku ingin sekali menemanimu ke dokter dan merawatmu setiap hari. mengusap punggungmu hingga tertidur. ada disampingmu ketika kamu bangun pagi. sampai akhirnya kau lupa akan pesakitanmu.
kataku saat kau bilang tak perlu khawatir akan keadaanmu : "iya.. aku ga cemas kok. kamu kan bisa jaga dirimu sendiri". tahukah kau yang sebenarnya? aku tidur larut malam dan berpikir apa yang bisa aku lakukan untuk memotivasi kamu. di sepertiga malam aku bangun untuk bersujud pada-Nya dan menyelipkan namamu di dalam doaku.
kataku saat kau membuatku kesal, banyak pria menghampiriku namun aku tidak tertarik dengan mereka. tahukah kau yang sebenarnya? mereka 'menawarkan' diri menjadi yang kedua untukku dan aku menolak. itu hanya karena aku merasa kaulah yang melengkapiku saat ini, kau sudah lebih dari cukup dan aku akan mengabaikan mereka.
kataku saat kau mengelu-elukan idola wanitamu : "maniak deh, lebay". tahukah kau yang sebenarnya? aku sangat cemburu dan merasa pilu. takut sewaktu-waktu kamu bosan padaku dan merekalah jawaban kebahagiaanmu.
kataku saat melihat beberapa foto wanita yang tak kukenal di telepon genggammu : "siapa ini? sodara? temen?". tahukah kau sebenarnya? aku selalu takut kau menjawab itu 'teman'. buat apa foto 'teman' dengan wajah imut dan baju yang lucu ada disitu? apa kau memandanginya setiap hari? atau mereka adalah idamanmu?
kataku saat kau meminta maaf akan kesalahanmu : "aku maafin, tapi sulit buat percaya kamu lagi". tahukah kau yang sebenarnya? aku berusaha memaafkanmu sebesar apapun kesalahanmu. aku sulit mempercayaimu tapi tetap berusaha untuk yakin dengan ucapan dan tingkahmu.
kataku saat kau berjanji : "janji janji mulu, bosen tau". tahukah kau yang sebenarnya? aku terus mensugesti diriku sendiri bahwa ini janji terakhir yang kau ingkari. walau pada keesokan harinya kau mengingkari janjimu yang lain. aku sabar dan memaklumimu walau terlihat marah.
kataku saat kau bilang takut aku pergi : "i'll stay beside you, ga usah takut". tahukah kau yang sebenarnya? sulit buatku percaya dan yakin bahwa kau takut kehilanganku. realitanya, aku mempertahankanmu karena benar-benar takut kau mendua dalam hatimu.
kataku saat kau ambil cuti kerja hanya untuk menghabiskan waktu bersamaku : "dih, jangan cuti mulu sih kerjaan kamu gimana??". tahukah kau yang sebenarnya? aku tersenyum karena kau berusaha meluangkan waktuku, disela-sela kecemasanku akan pekerjaanmu. yang pasti, saat itu aku merasa sedikit lebih berarti.
kataku saat kau mengomentari hal-hal kecil di diriku ketika kita bertemu : "bawel banget sih, aku emang ga sempurna, suka-suka aku dong". tahukah kau sebenarnya? ada rasa minder dalam hati. kau bilang kulitku menghitam, bibirku kering, tubuhku gendut, dan hal-hal kecil lain. namun dari setiap perkataanmu itu aku punya dorongan untuk menjadi lebih baik. aku semakin rajin olahraga, merawat diri, beli lipbalm, yaaa agar kau tak berkomentar lagi. lebih spesifiknya, aku takut kau pergi hanya karena fisikku tak sesuai untukmu. walau aku tahu, komentarmu itu hanya celetuk spontan tanpa bermaksud menyinggung aku.
kataku saat melihat wajahku terpampang di wallpaper-mu : "ngapain coba pake foto itu". tahukah kau yang sebenarnya? aku tersenyum melihat aku ada disitu. yang berarti kau sering menatapnya, sengaja ataupun tidak. terima kasih, jangan bosan ya!
kataku saat kau mengantarku ke travel untuk pulang : "pulangnya yang jam satu pagi aja ah. nanggung juga jam segini toh ga bisa pulang ke kosan, paling nunggu di travel juga". tahukah kau yang sebenarnya? aku hanya ingin sedikit lebih lama bersamamu sebelum kembali terpisah oleh jarak. walau aku tahu kamu lelah seharian bersamaku. walau aku tahu esok hari kau harus bekerja.
kataku saat kau menungguku naik mobil travel : "makasih sayang buat hari ini, pulangnya hati-hati ya, daaah!". tahukah kau yang sebenarnya? aku menatap sedih wajahmu dari kaca jendela mobil, berharap kau tak melihat mataku yang berkaca-kaca menahan tangis. sudah biasa begini, namun tetap terasa sendu saat aku harus meninggalkan kotamu.

dan jika aku mulai diam di depanmu sambil memegang tanganmu, itu sebenarnya karena aku tidak bisa mengatakan "i love you, really really love you".

2 komentar :

  1. tambahan
    ketika ak diam menatap mu itu sebenarnya dalam hati ak bicara "dia lah orang yang akan menemani diriku seumur hidup"

    BalasHapus
  2. alamak, berlebihan :p
    kita kan gatau masa depan

    BalasHapus